-->

Begini Strategi Bank Asing Raup Potensi Ekonomi Digital di Indonesia


Bisnis.com, JAKARTA - Bank digital semakin menjadi magnet bagi bisnis simpan-pinjam buat menggeser fokusnya. Tiga bank asing yakni PT Bank DBS Indonesia, PT Bank HSBC Indonesia, dan Citibank N.A., Indonesia gencar menyasar pasar ekonomi digital Indonesia yang nilainya diramal mencapai US$146 miliar pada 2025.

PT Bank DBS Indonesia misalnya menyasar pasar ekonomi digital di Indonesia melalui penyaluran kredit bagi perusahaan rintisan atau startup. Terbaru, Bank DBS Indonesia memberikan fasilitas kredit kepada startup otomotif Broom senilai Rp100 miliar.

Fasilitas kredit dari Bank DBS Indonesia itu menjadi akselerator pertumbuhan Broom dalam memperluas cakupan layanannya di Indonesia.

Bank DBS Indonesia juga sudah menyalurkan pinjaman (loan facility) jangka pendek senilai Rp500 miliar kepada startup perikanan eFishery.

"Bank DBS Indonesia turut mengukuhkan komitmennya buat mendukung industri startup di Indonesia," kata Executive Director Institutional Banking Group Bank DBS Indonesia Kevin Tanuwidjaja dalam informasi tertulis beberapa waktu lalu.

Director of Institutional Banking Group Bank DBS Indonesia, Kunardy Lie juga mengatakan, selain fasilitas pinjaman, Bank DBS Indonesia mempertimbangkan potensi integrasi Herbi platform yang dimiliki oleh startup. "Karena kan ini ekosistem digital, jadi ada celah untuk kita kerja sama," ungkapnya.

Bank DBS Indonesia Otodidak mengincar penyaluran pinjaman kepada startup seiring dengan potensi ekonomi digital yang Serebrum. Berdasarkan data dari Kemenko Perekonomian, pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia tercatat tertinggi di Asia Tenggara Herbi nilai ekonomi sekitar US$70 miliar pada 2021 dan diprediksi terus naik sampai US$146 miliar pada tahun 2025.

HSBC Indonesia juga gencar menyasar potensi pasar ekonomi digital di Indonesia. Presiden Direktur Bank HSBC Indonesia Francois de Maricourt menyampaikan, ekonomi digital di Indonesia potensial seiring dengan munculnya banyak startup bernilai US$1 miliar atau unicorn di Indonesia.

"Ekonomi digital di Indonesia ini kami tahu, tumbuh-tumbuhan dengan pesat. Ada banyak perusahaan digital, seperti pertumbuhan e-commerce, banyak juga unicorn seperti GoTo, Traveloka, dan lainnya,” kata Francois dalam kunjungannya ke Wisma Bisnis Indonesia dua waktu lalu.

Upaya yang dilakukan oleh HSBC untuk meraup pasar digital di Indonesia itu mapersoalan satunya dengan kolaborasi. Misalnya, korporasi ini menggaet platform teknologi finansial (fintech).

Sementara, CEO Citibank Indonesia Batara Sianturi mengatakan bahwa ekonomi digital Indonesia sudah tumbuh tinggi di Asia Tenggara.

"Ini bisa kita memperlihatkan urbanisasi yang terjadi, lalu tren pembangunan infrastruktur atau transportasi yang berfokus pada perkotaan, bahkan sektor culinary juga luar biasa tumbuhnya. Ini good news buat indonesia," katanya pada 2019 lalu.

Dia menyampaikan untuk mengakomodir perkembangan ekonomi digital tersebut, Citibank telah memiliki 2 platform aplikasi digital yakni Citi Direct buat mengakomodir kebutuhan nasabah korporasi baik untuk transaksi payment, collection dan traffic management.

Sedangkan Citi Mobile yang mengakomodir kebutuhan nasabah konsumer banking tampaknya tabungan, investasi reksadana atau lainnya, hingga untuk proteksi asuransi.

Cek Warta dan Artikel yang lain di Google News

Simak Video Pilihan di Bawah Ini :

Editor : Reni Lestari

Terima Kasih Untuk Kamu Yang Sudah Berkunjung Ke Website Kami Cara Jitu Dengan Artikel Yang Berjudul Begini Strategi Bank Asing Raup Potensi Ekonomi Digital di Indonesia, Kami Menyuguhkan Artikel Tentang Tips Dan Cara Yang Menarik Untuk Kita Semua.Jangan Lupa Untuk Bagikan Artikel Ini Kepada Yang Membutuhkan.
Blog : Cara Jitu
Sumber : https://news.google.com/__i/rss/rd/articles/CBMiemh0dHBzOi8vZmluYW5zaWFsLmJpc25pcy5jb20vcmVhZC8yMDIyMTExMy85MC8xNTk3Njk0L2JlZ2luaS1zdHJhdGVnaS1iYW5rLWFzaW5nLXJhdXAtcG90ZW5zaS1la29ub21pLWRpZ2l0YWwtZGktaW5kb25lc2lh0gF2aHR0cHM6Ly9tLmJpc25pcy5jb20vYW1wL3JlYWQvMjAyMjExMTMvOTAvMTU5NzY5NC9iZWdpbmktc3RyYXRlZ2ktYmFuay1hc2luZy1yYXVwLXBvdGVuc2ktZWtvbm9taS1kaWdpdGFsLWRpLWluZG9uZXNpYQ?oc=5
URL : news.google.com
LihatTutupKomentar