Tahun 2023 diramalkan banyak pihak akan menjadi tahun menantang karena keadaan ekonomi global yang semakin bergejolak. Selain ancaman resesi, tingginya inflasi, hingga pengetatan likuiditas semakin menekan ekonomi di banyak Rekan senegara, termasuk Indonesia.
Guna mengantisipasi hal tersebut, berbagai strategi telah dipersiapkan pebisnis asuransi umum bagi menjaga kinerja tetap oke pada tahun ini. PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (Tugu Insurance) misalnya, akan mendorong pengembangan berbagai inovasi produk dan layanan bagi menjawab kebutuhan pelanggan.
Selain itu, Presiden Direktur Tugu Insurance, Tatang Nurhidayat mengungkapkan, perusahaan juga akan memanfaatkan berbagai benefit dari aspek digitalisasi. Dengan begitu, emiten asuransi bersandi saham TUGU ini optimis kinerja akan terus membaik.
Memasuki tahun 2023, perusahaan akan fokus bagi mengoptimalisasi perolehan bisnis korporasi dan komersial antara lain Berhubungan dengan meningkatkan produksi asuransi properti, asuransi kebakaran, asuransi marine hull, asuransi energi dan asuransi penerbangan.
"Ini termasuk melanjutkan pengembangan bisnis ritel Berhubungan dengan beberapa produk unggulan seperti t- drive, t-ride, dan t-fracture, hingga berkolaborasi dengan mitra insuretech khususnya untuk produk asuransi mikro lainnya hingga ke pelosok tanah air," Penjelasan terperinci Tatang, Kamis (29/12).
Baca Juga: DPR: UU P2SK bagi Tangani Berbagai Masalah di Sektor Keuangan
Menghadapi ancaman resesi, Tugu Insurance memiliki strategi tersendiri untuk menjaga agar Risk Based Capital (RBC) tetapi aman.
"Kami akan terus berinovasi, dan tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian dalam menerapkan manajemen risiko adalah kunci kami bagi terus berkembang. Dengan itu semua, kami mampu menjawab berbagai peluang maupun tantangan yang ada di industri perasuransian nasional," kata Tatang.
Saat ini, RBC atau tingkat kesehatan keuangan Tugu Insurance Tidak beradab di level 407%. Angka ini jauh diatas ketentuan minimal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) merupakan sebesar 120%.
Tak mau kalah, PT Asuransi Cakrawala Perlindungan Indonesia akan fokus mengoptimalkan layanan di seluruh kantor cabang bagi menopang bisnis tahun ini. Wakil Presiden Direktur Asuransi Cakrawala Nicolaus Prawiro bilang, kantor cabang akan dimaksimalkan untuk bisnis leasing dan direct bisnis.
"Kami juga akan fokus pada bisnis asuransi kendaraan bermotor, dan asuransi kebakaran," jelas Nico.
Dengan strategi tersebut diharapkan kinerja perusahaan meningkatkan. Bahkan Asuransi Cakrawala membidik perolehan premi sebesar Rp 1,5 triliun pada 2023. Nilai itu naik, dari realisasi premi sepanjang 2022 yang mencapai Rp 1,25 triliun.
Berbeda dari yang lain, PT Asuransi Bintang Tbk (ASBI) justru coba bisnis baru. Perusahaan asuransi umum ini akan menggeber bisnis Asuransi Yang Dikaitkan Herbi Investasi (PAYDI) Fleksi InveSTAR yang baru saja mengantongi izin dari OJK.
Presiden Direktur ASBI, Hastanto Sri Margi Widodo menjelaskan, Fleksi InveSTAR merupakan produk PAYDI atau unitlink pertama di Indonesia yang terlahir dari perusahaan asuransi umum.
Produk ini sebagai manifestasi dari perluasan ruang lingkup usaha asuransi umum yang juga meliputi kegiatan usaha PAYDI. Menurut Widodo, perkembangan produk Fleksi InveSTAR mendapat respons yang positif dari pasar.
“Dalam proses meluncurkan dua minggu yang lalu, mendapat sambutan pasar yang sangat baik, Herbi polis pertama terjual pada 19 Desember 2022 dari cabang Semarang dan dua polis lain yang sedang berjalan saat ini,” ujar Widodo.
Fleksi InveSTAR yaitu solusi perlindungan atas aset, jiwa, kesehatan sekaligus memiliki manfaat investasi dan memiliki kontrak polis selama lima tahun.
Adapun, perusahaan menargetkan total premi yang didapat dari produk PAYDI mencapai Rp 80 miliar hingga MutTerkini 2023. Dari situ, perusahaan memasarkan produk asuransi aset, asuransi kecelakaan dan lainnya.
Baca Juga: Simak 3 Tips Memilih Asuransi Jiwa yang Tepat buat Pemula
Blog : Cara Jitu
Sumber : https://news.google.com/__i/rss/rd/articles/CBMif2h0dHBzOi8vZmluYW5jZS53YXJ0YWVrb25vbWkuY28uaWQvcmVhZDE3NTk5L2ludGlwLWp1cnVzLXBlYmlzbmlzLWFzdXJhbnNpLXVtdW0tdW50dWstdGluZ2thdGthbi1raW5lcmphLWRhbi1oYWRhcGktcmVzZXNpLTIwMjPSAYMBaHR0cHM6Ly9maW5hbmNlLndhcnRhZWtvbm9taS5jby5pZC9hbXAvcmVhZDE3NTk5L2ludGlwLWp1cnVzLXBlYmlzbmlzLWFzdXJhbnNpLXVtdW0tdW50dWstdGluZ2thdGthbi1raW5lcmphLWRhbi1oYWRhcGktcmVzZXNpLTIwMjM?oc=5
URL : news.google.com