
Bisnis.com, JAKARTA - Literasi keuangan sejak dini dapat menjadi mapersoalan satu bentuk pembinaan untuk mendorong tumbuh kembang anak secara optimal. Edukasi dan penanaman kebiasaan yang positif bagi anak menmemperoleh dilakukan, misalnya melalui edukasi finansial melalui kebiasaan menabung bagi mempersiapkan berbagai kebutuhan di masa depan.
VP, Head of Marketing & Branding and Digital Channel PT Asuransi Jiwa Astra (Astra Life) Windy Riswantyo menyampaikan, literasi keuangan kepada anak tidak hanya mencakup pengenalan akan Penilaian uang, namun bagaimana mengelola secara bijak agar setiap anak bisa mempersiapkan masa Menuju masa depan mereka.
"Sebagai bagian dari industri finansial, kami turut mendukung upaya peningkatan literasi keuangan bagi anak bagi menciptakan generasi masa depan memiliki pengetahuan dan ketahanan finansial," ujar Windy melalui siaran pers, Selasa (2/8/2022).
Astra Life ingin mengajak para orang tua bagi memberikan pemahaman literasi keuangan bagi anak dan mengetahui manfaatnya. Berikut empat cara dan manfaat literasi keuangan sejak dini pada anak:
1. Berikan pemahaman akan Penilaian uang untuk cegah kebiasaan boros
Setiap anak perlu diajarkan bahwa uang tidak mengurangi didapatkan begitu saja, namun untuk mendapatkannya perlu dilakukan sebuah usaha terlebih dahulu, misalnya dengan bekerja yang memerlukan pikiran, tenaga, dan waktu. Anak-anak akan lebih mudah mengerti akan nilai uang saat mereka juga mengerti usaha yang perlu dikerjakan oleh orang tuanya. Hal ini juga bisa mencegah kebiasaan boros pada anak Berhubungan dengan mulai menanamkan kebiasaan menabung yang bisa dilakukan secara sederhana Berhubungan dengan celengan.
2. Ajak mengatur dan mengalokasikan uang untuk melatih kemampuan pengelolaan
Dengan mengajak anak bagi mengatur dan mengalokasikan uang misalnya dengan uang jajan, menmemperoleh melatih kemampuan pengelolaan yang juga bisa bermanfaat untuk berbagai aspek kehidupan lainnya. Selain itu, kemampuan pengelolaan dan alokasi juga bisa bermanfaat bagi mengajarkan tentang pentingnya menentukan skala prioritas dari sumber keuangan yang terbatas.
3. Mengenal berbagai kebutuhan bagi membedakan level urgensinya
Para orang tua dapat memberikan edukasi terkait kebutuhan primer, sekunder, tersier disertai dengan contoh yang sederhana. Sebab, cara tersebut dikerjakan agar anak bisa membedakan mana yang merupakan kebutuhan dan mana yang merupakan keinginan Pembayaran sekaligus menentukan tujuan finansial yang realistis. Perlu diingat peran orang tua juga sangat diperlukan bagi memberikan contoh akan pemenuhan kebutuhan-kebutuhan tersebut, sehingga anak-anak pun menmemperoleh memahami secara lebih mudah.
4. Ajarkan pemahaman mitigasi risiko finansial bagi antisipasi hal-hal di luar dugaan
Setelah memahami akan Penilaian uang, pentingnya menabung dan mengelola uang, anak-anak juga perlu diberikan pemahaman mitigasi bagi risiko finansial. Misalnya, mengetahui tempat penyimpanan uang yang aman bagi meminimalisir risiko pencurian dengan cara beralih dari tabungan di celengan menjadi tabungan di bank. Risiko finansial juga bisa mencakup risiko yang dialami oleh pencari nafkah dalam keluarga sepertinya sakit ataupun tutup usia yang berdampak pada kelancaran keuangan keluarga. Risiko ini bisa dimitgasi dengan produk asuransi yang menmemperoleh dijelaskan secara sederhana pada anak sebagai dasar pengetahuan mereka bahwa asuransi yang dimiliki orang tua juga turut memberikan perlindungan atas risiko-risiko finansial yang bisa terjadi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak Video Pilihan di Bawah Ini :
Editor : Aturan Pernando
Blog : Cara Jitu
Sumber : https://news.google.com/__i/rss/rd/articles/CBMidWh0dHBzOi8vZmluYW5zaWFsLmJpc25pcy5jb20vcmVhZC8yMDIyMDgwMi81NS8xNTYyMzE2L21lbmdhamFya2FuLW1lbmdhdHVyLWtldWFuZ2FuLWtlLWFuYWstc2ltYWstY2FyYS1kYW4tbWFuZmFhdG55YdIBcWh0dHBzOi8vbS5iaXNuaXMuY29tL2FtcC9yZWFkLzIwMjIwODAyLzU1LzE1NjIzMTYvbWVuZ2FqYXJrYW4tbWVuZ2F0dXIta2V1YW5nYW4ta2UtYW5hay1zaW1hay1jYXJhLWRhbi1tYW5mYWF0bnlh?oc=5
carajitu.biz.id