Saham Garuda Indonesia (GIAA) melesat naik setelah diperdagangkan kembali di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Lalu, bagaimana tanggapan Menteri BUMN terkait saham Garuda tersebut? Simak selengkapnya dalam Partikelir Finansialku berikut ini!
BEI Resmi Bubut Suspensi Saham Garuda
Saham Garuda Indonesia (GIAA) yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) terpantau mengalami kenaikan Hiperbola dari 9% pada perdagangan sesi I, Selasa (3/1/2023).
Bahkan, saham GIAA sudah menyentuh batas Auto Reject Atas (ARA) ke PreKata depan harga Rp224/saham pada pukul 9:58 WIB hari Selasa kemarin.
Total transaksi saham GIAA mencapai 34,59 juta saham Herbi nilai transaksi sebesar Rp7,66 miliar. Sementara itu, total frekuensi transaksi sebanyak 1.279 kali.
Melesatnya saham emiten maskapai BUMN ini terjadi setelah Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan suspensi saham GIAA.
Diketahui, saham PT Garuda Indonesia Tbk telah mengalami suspensi oleh bursa sejak 18 Juni 2021. Sejak saat itu, saham maskapai pelat merah itu tak bisa diperdagangkan.
[Baca Juga: Presiden Jokowi Terbitkan Perppu Kreasi Kerja, Siapa yang Untung?]
Keputusan BEI menghentikan sementara perdagangan saham GIAA adalah karena perseroan menunda pembayaran kupon sukuk global yang sudah jatuh tempo pada 3 Juni 2021.
Kemudian, pembayaran tersebut diperpanjang menggunakan hak grace period selama 14 hari, sehingga jatuh Kontemporer pada 17 Juni 2022.
Saham GIAA juga bisa terancam keluar dari BEI alias delisting jika masa suspensinya selalu berlangsung hingga mencapai 12 bulan.
Hal tersebut mengacu pada Pengumuman Bursa No. Peng-SPT-00011/BEI.PP2/06-2021 tanggal 18 Juni 2021 perihal Penghentian Ad interim Perdagangan Efek GIAA.
Pengumuman tersebut menyatakan bahwa delisting akan dikerjakan apabila mengalami suspensi selama 24 bulan berturut-turut.
Outlook Planning Strategis Garuda
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menyampaikan, sejumlah tahapan strategis telah Garuda lalui dalam merampungkan proses restrukturisasi.
Mulai dari perolehan putusan homologasi atas perjanjian perdamaian oleh PN DKI Jakarta Pusat, termasuk di dalamnya memaksimalkan langkah renegosiasi beban sewa pesawat.
Ada juga restrukturisasi utang jangka panjang, serta instrumen kewajiban usaha lainnya.
“Bertepatan Berhubungan dengan momentum penutup tahun, Garuda berhasil merealisasikan komitmennya dalam pemenuhan kesiapan realisasi perjanjian perdamaian, sebagai bagian dari tahapan krusial dalam merampungkan proses restrukturisasi,” kata Irfan.
Lebih lanjut, Irfan mengatakan, serangkaian pendistribusian saham baru tersebut membuat Garuda saat ini memiliki komposisi kepemilikan saham yang terdiri atas:
- Kepemilikan Pemerintah sebesar 64,54%.
- Trans Airways sebesar 7,99%.
- Saham Publik sebesar 4,83%.
- Saham Kreditur sebesar 22,63%.
Garuda juga telah menerbitkan Sukuk Baru sebagai bagian dari tindak lanjut restrukturisasi Garuda atas Dunia Sukuk senilai US$500 juta.
Nilai ini telah direstrukturisasi menjadi sukuk baru Berhubungan dengan nilai pokok sebesar US$78,01 juta dengan tenor jatuh Pada masa ini sembilan tahun sejak penerbitan.
Adapun jumlah distribusi periodik adalah sebesar 6,5% tunai atau selama dua tahun pertama atas pilihan Trustee. Sementara 7,25% yang harus dibayar dalam bentuk natura (payable in-kind/PIK).
Irfan menyampaikan, Garuda juga telah menerbitkan instrumen Surat Utang Baru sebagai bagian dari skema restrukturisasi bagi kreditur.
Kreditur tersebut antara lain, pemberi sewa, kreditur sewa pembiayaan, pabrikan pesawat, dan para vendor MRO.
Kemudian, para kreditur utang usaha luar negeri yang berhak menerima surat utang baru.
[Baca Juga: Inflasi Indonesia 2022 Capai 5,51% Rekor Tertinggi dalam Sewindu]
Adapun jumlah pokok awal Surat keterangan Utang Baru sebesar US$624,21 juta. Obligasi baru ini dilepas Berhubungan dengan tenor jatuh tempo selama sembilan tahun sejak diterbitkan.
Irfan menyampaikan, outlook kinerja perusahaan terus menunjukkan pertumbuhan yang positif serta progres positif dalam memperkuat landasan Pengampunan hukuman dari presiden atas berbagai tahapan restrukturisasi.
“Kami optimis tahun 2023 akan menjadi momentum Garuda bagi bertransformasi menjadi entitas bisnis yang semakin agile, adaptif, dan berdaya saing serta tentunya terus mengedepankan fokus profitabilitas kinerja usaha,” tegas Irfan.
Tanggapan Menteri BUMN Terkait Saham Garuda
Terkait kenaikan saham GIAA setelah sebelumnya mengalami suspensi, Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, hal tersebut merupakan pertanda baik bagi perusahaan maskapai pelat merah itu.
“Langkah-langkah restrukturisasi dan pemenuhan segala syarat perjanjian perdamaian merupakan kabar menyegarkan bagi kita segala. Kami berharap, itu akan menjadi pijakan bagi investor bagi terus menanamkan modalnya di GIAA,” kata Erick dalam siaran pers, Selasa (3/1/2023).
Perdagangan saham GIAA, kata Erick, menjadi salah satu bukti kepercayaan serta apresiasi publik terhadap upaya-upaya bersama pemerintah provinsi dan manajemen Garuda dalam melakukan restrukturisasi.
“Alhamdulillah, transformasi Garuda Indonesia semakin baik dan semakin terlihat. Mulai dari manajemen, keuangan hingga pelayanan, akan terus meningkatkan kualitasnya agar Garuda bisa terbang Berlebihan tinggi,” ujarnya.
Sebagai informasi, paket persyaratan homologasi perjanjian perdamaian Garuda telah selesai. Di antaranya, Penerbitan Surat Utang Baru dan Surat Utang Berbasis Syariah (Sukuk) Baru pada 28 dan 29 Desember 2022.
Restrukturisasi Garuda Menjadi yang Terbesar
Menteri BUMN Erick Thohir menyatakan, pencapaian langkah-langkah strategis PT Garuda Indonesia Tbk. merupakan bagian dari restrukturisasi terbesar dan terkompleks dalam sejarah korporasi Indonesia.
“Seluruh rangkaian pemenuhan kewajiban homologasi selesai dilaksanakan kemarin, setelah right issue tuntas, termasuk partial debt to equity conversion, dan ditutup dengan penerbitan sukuk tranche baru mengganti sukuk lama yang di-restructured,” kata Erick dalam siaran pers, Minggu (1/1/2023).
“May Garuda fly high again, this time with sustainability and profitability. Ini adalah restrukturisasi terbesar dalam sejarah korporasi Indonesia,” lanjutnya.
Erick menyampaikan, langkah pemenuhan kewajiban perjanjian perdamaian maskapai penerbangan Garuda Indonesia sudah terpenuhi secara lengkap.
Dengan demikian, Garuda Indonesia siap mengimplementasikan perjanjian tersebut akan awal tahun ini.
Sebelumnya, langkah strategis yang juga sudah dipenuhi antara lain:
- Realisasi Dana Penyertaan Kapital Negara (PMN) senilai Rp7,5 triliun.
- Penerbitan saham baru atau Right Issue dengan memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD).
- Penambahan Kapital Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD).
Bicara Soal Saham…
Demikian pembahasan Finansialku tentang kenaikan saham Garuda Indonesia setelah mengalami suspensi dari Bursa Efek Indonesia (BEI).
Ngomong-ngomong soal saham, Finansialku punya informasi menarik buat kamu tentang bagaimana cara mendapatkan Laba dari investasi saham.
Ebook Petunjuk Praktis Bisa Keuntungan di Saham membahas tentang konsep dasar saham hingga cara memilih dan menabung saham buat pemula.
Dengan begitu, Sobat Finansialku dapat mempelajari dasar-dasar pengetahuan dalam investasi saham dan mendapat keuntungan lebih.
Dapatkan ebook tersebut dengan klik banner di Kolong ini sekarang!
Tertarik berinvestasi? Hubungi Perencana Keuangan Finansialku sekarang buat dapatkan solusi menarik mengenai investasi.
Bagikan juga Partikelir ini ke orang terdekatmu yang tertarik memulai berinvestasi saham. Semoga bermanfaat. Terima kasih.
Editor: Ratna Sri H.
Sumber Referensi:
- Kiki Safitri. 03 Januari 2023. Saham Garuda Indonesia Melesat, Erick Thohir: Ini Pertanda Baik. Kompas.com – https://bit.ly/3vBQR63
- Kiki Safitri. 03 Januari 2023. Erick Thohir: Restrukturisasi Garuda Indonesia Terbesar dalam Sejarah Korporasi Indonesia. Kompas.com – https://bit.ly/3WMqXII
- Achmad Dwi Afriyadi. 03 Januari 2023. Gembok Di buka, Saham Garuda Indonesia Langsung Terbang Tinggi. Detik.com – https://bit.ly/3jTc2xC
- Chandra Dwi. 03 Januari 2023. Suspensi Di buka, Saham Garuda Indonesia (GIAA) Langsung ARA. Cnbcindonesia.com – https://bit.ly/3Z7yQtR
Blog : Cara Jitu
Sumber : https://news.google.com/__i/rss/rd/articles/CBMiNWh0dHBzOi8vd3d3LmZpbmFuc2lhbGt1LmNvbS9zYWhhbS1nYXJ1ZGEtaW5kb25lc2lhLTIv0gEA?oc=5
URL : news.google.com