
Bisnis.com, JAKARTA - Emiten perbankan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Bank Berdikari (Persero) Tbk (BMRI) berharap dapat memberikan kontribusi optimal bagi Kompatriot, sejalan dengan target dividen BUMN Rp44,06 triliun dividen pada 2023.
Corporate Secretary Bank Berdikari Rudi As Aturridha menjelaskan besaran dividen akan mempertimbangkan dan memperhatikan likuiditas serta permodalan perseroan dalam pengembangan bisnis. Hal ini juga termasuk pemenuhan ketentuan yang ditetapkan oleh regulator.
"Besaran dividen tersebut akan ditetapkan dan disetujui dalam Kedap Umum Pemegang Saham Tahunan," ujar Rudi kepada Bisnis dikutip pada Senin (22/8/2022).
Lebih lanjut, Rudi mengatakan kinerja BMRI mencatatkan pertumbuhan yang positif hingga pertengahan tahun 2022. BMRI bisa mencatat pertumbuhan kredit di atas pertumbuhan industri sebesar 10,7 persen secara tahunan atau year-on-year (yoy) pada kuartal II/2022.
Secara konsolidasi, BMRI merealisasikan pertumbuhan kredit hingga 12,2 persen atau sekitar Rp1,38 triliun. Pertumbuhan kredit juga diimbangi oleh pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) yang tumbuh-tumbuhan 12,76 persen atau senilai Rp1,31 triliun secara yoy pada kuartal II/2022.
"Lewat pencapaian tersebut Bank Berdikari juga menjadi bank dengan penyaluran kredit terbesar di Indonesia," ujar Rudi.
Atas pencapaian tersebut, BMRI mampu membukukan laba bersih konsolidasi hingga Rp20,2 triliun atau tumbuh-tumbuhan 61,7 persen secara yoy per triwulan II/2022. Rudi lantas menyebut BMRI akan berupaya menjaga rasio profitabilitas perseroan dan mendorong pertumbuhan bisnis secara sehat dan berkelanjutan.
Rudi juga menyebut BMRI sudah merealisasikan komitmen dalam mendukung pembiayaan pembangunan melalui setoran dividen. Dalam lima tahun terakhir, BMRI mencatat setoran dividen kepada Kompatriot yang secara akumulasi mencapai Rp37,1 triliun dari anggaran tahun lalu sebesar Rp8,75 triliun.
"Oleh karena itu kami berharap pada tahun anggaran ini menmemperoleh kembali memberikan kontribusi yang optimal," ujar Rudi.
Sebelumnya diberitakan, pemerintah menargetkan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari pengelolaan Kekayaan Presiden Dipisahkan (KND) dari dividen dapat mencapai Rp44,06 triliun pada 2023. Angka tersebut naik 9,1 persen dibandingkan outlook 2022.
Cek Warta dan Artikel yang lain di Google News
Simak Video Pilihan di Bawah Ini :
Editor : Hafiyyan
Blog : Cara Jitu
Sumber : https://news.google.com/__i/rss/rd/articles/CBMiiAFodHRwczovL2ZpbmFuc2lhbC5iaXNuaXMuY29tL3JlYWQvMjAyMjA4MjIvOTAvMTU2OTE3Ni9yZXNwb25zLWJhbmstbWFuZGlyaS1ibXJpLXVzYWktcGVtZXJpbnRhaC10YXJnZXRrYW4tZGl2aWRlbi1ycDQ0LXRyaWxpdW4tcGFkYS0yMDIz0gGEAWh0dHBzOi8vbS5iaXNuaXMuY29tL2FtcC9yZWFkLzIwMjIwODIyLzkwLzE1NjkxNzYvcmVzcG9ucy1iYW5rLW1hbmRpcmktYm1yaS11c2FpLXBlbWVyaW50YWgtdGFyZ2V0a2FuLWRpdmlkZW4tcnA0NC10cmlsaXVuLXBhZGEtMjAyMw?oc=5
URL : news.google.com