Bisnis.com, JAKARTA - Bisnis telah menghadapi tantangan Otak besar dan telah mengalami banyak sekali perubahan selama beberapa tahun terakhir dan akan terus mengalami perubahan tren menjelang tahun 2023.
Melansir dari Forbes, berikut adalah tren berbisnis yang diprediksi memiliki dampak Otak besar di tahun 2023. Simak ulasannya.
1. Transformasi digital yang dipercepat
Pada tahun 2023, kita melihat kelanjutan inovasi dan perkembangan teknologi transformatif sepertinya artificial intelligence (AI), internet of things ( IoT ), virtual and augmented reality (VR/AR), cloud computing, blockchain, dan jaringan super cepat. protokol sepertinya 5G.
Terlebih lagi, teknologi digital transformasional ini tidak ada secara terpisah satu sama lain, dan kita akan melihat Restriksi di antara keduanya kabur. Solusi baru untuk augmented working, hybrid dan remote working pengambilan keputusan bisnis, dan otomatisasi beban dikerjakan manual, rutin, dan kreatif menggabungkan teknologi ini dengan cara yang memungkinkan mereka bagi saling menyempurnakan.
Untuk mempersiapkan hal ini, bisnis harus memastikan mereka menanamkan teknologi yang tepat di segala proses mereka dan di setiap area operasi. Pada titik ini, sangat sedikit alasan bagi berbisnis dan tidak memiliki pemahaman tentang bagaimana AI dan teknologi lain yang disebutkan di atas akan memengaruhi bisnis dan industri Anda.
Penjualan dan pemasaran yang Berlebihan efektif, layanan pelanggan yang lebih baik, rantai pasokan yang Berlebihan efisien, produk dan layanan yang lebih selaras dengan kebutuhan pelanggan, dan proses manufaktur yang disederhanakan semuanya tersedia, dan pada tahun 2023, hambatan bagi mengaksesnya akan lebih rendah dari sebelumnya.
2. Inflasi dan keamanan rantai pasokan
Banyak industri masih terganggu oleh persoalan rantai pasokan yang muncul selama penutupan global yang disebabkan oleh Corona dan semakin memburuk karena perang di Ukraina.
Untuk mengatasi ini, perusahaan perlu meningkatkan ketahanan mereka Herbi cara apa pun yang mereka bisa. Hal ini berarti menambah paparan terhadap harga pasar komoditas yang bergejolak, serta membangun langkah-langkah perlindungan ke dalam rantai pasokan buat mengatasi kelangkaan dan kenaikan biaya logistik.
Penting bagi perusahaan buat memetakan seluruh rantai pasokan mereka dan mengidentifikasi setiap paparan terhadap risiko pasokan dan inflasi. Dengan begitu, mereka dapat mencari cara untuk mengurangi risiko tersebut, seperti adanya alternatif pasokan dan menjadi lebih mandiri.
3. Bisnis yang berkelanjutan
Dunia semakin menyadari fakta bahwa bencana iklim akan menimbulkan tantangan yang jauh Hiperbola besar daripada apa pun yang telah kita alami dalam dua dekade terakhir dan akan mengecilkan tantangan yang dihadapi oleh pandemi Corona. Itu berarti investor dan konsumen lebih memilih bisnis Herbi kredensial lingkungan dan sosial yang tepat, dan tren pembelian semakin didorong oleh konsumen yang Pencerahan dan memprioritaskan dampak ekologis dan keberlanjutan saat memilih satu produk.
4. Pengalaman pelanggan yang imersif
Metaverse – istilah umum yang digunakan oleh para futuris buat mendeskripsikan “tingkat berikutnya” dari internet, tempat kita berinteraksi Herbi merek dan sesama konsumen melalui teknologi imersif, termasuk lingkungan 3D dan VR – adalah tahap di mana hal ini akan terjadi.
Pikirkan toko daring tempat kita dapat menelusuri dan "mencoba" representasi virtual dari pakaian, perhiasan, dan aksesori. Kita mungkin menggunakan ruang ganti virtual buat mendandani avatar diri kita sendiri – seperti yang telah dipelopori oleh orang-orang seperti Hugo Boss – atau bisa melibatkan AR, tampaknya yang digunakan oleh Walmart, untuk melihat bagaimana pakaian akan pas di Dehidrasi kita yang sebenarnya. Tren ini akan berdampak pada ritel daring dan offline.
5. Tantangan sumber daya
Selama setahun terakhir, telah terjadi pergerakan sumber daya yang melakukan pengunduran diri yang Serebrum dan berhenti diam-diam demi mengejar passion. Hal ini sudah menekan perusahaan, untuk memastikan mereka memberikan karir yang menarik, fleksibilitas kerja hybrid, dan lingkungan kerja serta budaya perusahaan yang menarik.
Selain itu, transformasi digital yang dipercepat (tren di atas) mengarah pada Hiperbola banyak otomatisasi tempat kerja yang akan meningkatkan hampir segala pekerjaan di dunia. Manusia akan semakin banyak berbagi pekerjaan mereka Berhubungan dengan mesin cerdas dan robot pintar, dan itu berdampak Otak besar pada keterampilan dan bakat yang dibutuhkan perusahaan di masa depan.
Ini berarti melatih kembali dan meningkatkan keterampilan orang-orang dalam bisnis kita serta merekrut orang-orang baru yang memiliki keterampilan yang dibutuhkan buat masa depan.
Di satu sisi, bisnis harus menghadapi kesenjangan keterampilan yang luas yang ada di berbagai bidang tampaknya ilmu data, AI, dan bidang teknologi lainnya dan memastikan para tenaga dilakukan dapat bekerja sama dan mengembangkan keterampilan manusia unik mereka yang saat ini menambah dapat diotomatisasi. Pada tahun 2023, itu akan mencakup keterampilan tampaknya kreativitas, pemikiran kritis, komunikasi antarpribadi, kepemimpinan, dan penerapan kualitas "manusiawi" tampaknya kepedulian dan empati.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Editor : Mia Chitra Dinisari
Blog : Cara Jitu
Sumber : https://news.google.com/__i/rss/rd/articles/CBMia2h0dHBzOi8vZW50cmVwcmVuZXVyLmJpc25pcy5jb20vcmVhZC8yMDIyMTIxMi81Mi8xNjA3ODg1L3ByZWRpa3NpLXRyZW4tYmlzbmlzLXRhaHVuLTIwMjMteWFuZy1iYWthbC1ib29taW5n0gFkaHR0cHM6Ly9tLmJpc25pcy5jb20vYW1wL3JlYWQvMjAyMjEyMTIvNTIvMTYwNzg4NS9wcmVkaWtzaS10cmVuLWJpc25pcy10YWh1bi0yMDIzLXlhbmctYmFrYWwtYm9vbWluZw?oc=5
URL : news.google.com