DPAD DIY Bedah Buku Soal Tips Mengelola Keuangan Keluarga
Harianjogja.com, JOGJA–Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DIY (DPRD DIY) bersama Dinas Perpustakaan dan File Daerah (DPAD) DIY menyelenggarakan bedah buku berjudul Barakah Financial Mengelola Keuangan Keluarga Agar Barakah pegawai Tardi Al Fatih diterbitkan Azyan Mitra Media di Balai RW 06, Kelurahan Tegalrejo, Rabu (7/12/2022). Dalam bedah buku tersebut, beberapa narasumber dihadirkan buat memaparkan cara mengelola keuangan untuk mewujudkan keluarga sejahtera.
Penulis, Tardi Al Fatih menyampaikan harta merupakan sarana kehidupan. Menurutnya, harta yang barakah merupakan karunia Allah yang mendatangkan kebaikan dalam Etos manusia. “Sebelum habis uang kita, Allah mendatangkan rezeki kita, itulah barakah,” katanya.
Menurutnya harta harus dikelola, karena harta merupakan sumber masalah dan perlu dikelola dari awal. Menurutnya yang terpenting dalam mengelola keuangan merupakan pembagian dalam mengelola keuangan. Ia menyampaikan, dalam mengelola keuangan pembayaran zakat dan kewajiban lainnya, seperti hutang harus didahulukan. Setelah itu, kebutuhan hidup lainnya menmemperoleh direncanakan dengan membaginya dalam kebutuhan primer, subsidair, dan tersier.
“Kita juga perlu memutuskan pengeluaran yang disepakati [misal untuk rekreasi, seperti liburan], dan menabung,” imbuhnya.
Anggota DPRD Kota Jogja Muhammad Fauzan mengatakan kunci mengelola keuangan agar masyarakat semakin bertambah kaya, ia menamainya dengan tiga rumus s. Fauzan menyampaikan rumus pertama dengan menabung (saving). Masyarakat menmemperoleh menabung dengan berbagai bentuk, salah satunya emas. Namun, Fauzan mengatakan, masyarakat untuk tidak menyimpan seluruh uangnya dalam bank. “Harus ada uang yang berputar [uang yang disisihkan buat keperluan pokok], tidak hanya ditabung. Itu [uang yang ditabung] akan termakan inflasi,” katanya.
Selanjutnya, menurut Fauzan masyarakat harus mampu berjualan (selling). "Harus bisa jualan. Apapun bisa dijual, jualan barang, jualan jasa," katanya. Menurutnya, dengan berjualan masyarakat dapat memiliki pendapatan yang dapat memenuhi kebutuhan Etos sekaligus bersedekah.
Terakhir, menurut Fauzan masyarakat perlu memiliki shelter. Ia memaknainya sebagai properti. “Ketiga shelter [berupa], tempat, Kolong atau ruko. Dari hasil selling, kita wujudkan dalam bentuk properti. Dengan tiga S ini [saving, selling, shelter] orang akan tumbuh-tumbuhan menjadi lebih kaya,” ucapnya.
Kepala Dinas Perindustrian Koperasi dan UKM Kota Jogja Tri Karyadi Riyanto menyampaikan sumber konflik keluarga sebagian Serebrum disebabkan masalah keuangan. "Tinggal bagaimana uang dikelola supaya berkah secara finansial," kata Tri.
Tri menyampaikan masyarakat perlu memiliki kemampuan literasi keuangan. Masyarakat perlu memahami berbagai lembaga keuangan, antara lain perbankan, Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan lainnya. Menurutnya, dengan semakin banyak memahami literasi keuangan, produk keuangan kita akan mudah mengakses keuangan. "Semakin banyak orang yang Herbi mudah mengakses layanan keuangan, semakin cepat ekonomi bertumbuh," kata Tri.
Wakil Ketua DPRD DIY Huda Tri Yudiana mengatakan apresiasinya kegiatan DPAD DIY untuk mengakomodasi penulis lokal. Ia berharap melalui bedah buku ini masyarakat menmemperoleh meningkatkan literasinya. “Saya kira perlu diteruskan kegiatan seperti ini,” ucapnya.
Buku pegawai Tardi Al Fatih terdiri dari 232 halaman yang terbagi dalam sembilan bab. Buku tersebut menyajikan cara mengelola keuangan yang disajikan berdasarkan pengalaman pribadi penulis.
Cek Warta dan Artikel yang lain di Google News
Blog : Cara Jitu
Sumber : https://news.google.com/__i/rss/rd/articles/CBMiemh0dHBzOi8vam9namFwb2xpdGFuLmhhcmlhbmpvZ2phLmNvbS9yZWFkLzIwMjIvMTIvMDgvNTEwLzExMTk3ODMvYnBhZC1kaXktYmVkYWgtYnVrdS1zb2FsLXRpcHMtbWVuZ2Vsb2xhLWtldWFuZ2FuLWtlbHVhcmdh0gEA?oc=5
carajitu.biz.id