Cara menghitung besaran pesangon layoff dan pengelolaannya yang benar.
Pesangon layoff adalah dana yang diberikan saat seorang karyawan tetapi mengalami Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
Fenomena badai layoff saat ini melakukan banyak terjadi di Indonesia, terutama pada beberapa startup kecil maupun setingkat unicorn.
Pemberhentian tersebut dikerjakan untuk memotong biaya karena menurunnya permintaan produk, penutupan musiman, atau mengantisipasi penurunan perekonomian dunia.
Lalu, berapa besaran pesangon layoff dan bagaimana cara mengelolanya secara bijak? Yuk, simak penjelasan lengkapnya pada ulasan berikut!
Apa Itu Layoff?
Layoff adalah tindakan perusahaan yang memberhentikan karyawannya bagi sementara maupun secara permanen.
Layoff bukanlah sesuatu keputusan yang disebabkan oleh kesalahan karyawan, melainkan berdasarkan keadaan manajemen perusahaan itu sendiri seperti masalah keuangan, pailit, atau pengerucutan tenaga kerja.
Istilah layoff ini juga seringkali dikenal sebagai Pemutusan Hubungan Kerja sama (PHK) yang ditujukan kepada pihak karyawan.
Namun, pemutusan karyawan ini memungkinkan mereka untuk memperoleh pesangon layoff dan bahkan kembali direkrut oleh perusahaan.
Tetapi juga tidak mengurangi menutup kemungkinan bahwa mereka yang mengalami layoff juga akan berubah status menjadi PHK apabila keadaan perusahaan semakin memburuk.
Baca juga: 8 Tips Persiapan Pensiun Dini Agar Tetap Bahagia Tanpa Beban
Cara Mempersiapkan Diri Menghadapi Layoff
Sebelum mengetahui beberapa besaran pesangon layoff. Anda juga harus memperhatikan cara mempersiapkan diri saat menghadapi fenomena tersebut.
Berbeda dengan pemecatan biasa, perusahaan umumnya akan memberikan peringatan terlebih dulu terkait adanya layoff.
Lantas, bagaimana cara menghadapi berita layoff yang telah ada di depan mata? Anda mungkin akan merasa stres, kaget, hingga merasa kurang bersemangat berangkat ke kantor.
Untuk menghadapi hal tersebut, Anda bisa mempersiapkan diri dengan mengikuti tips berikut.
1. Berpikir Positif dan Tetap Bersemangat di Kantor
Meskipun telah memperoleh pemberitahuan bahwa akan ada layoff, Anda harus tetap bersemangat menjalankan kewajiban di kantor.
Selesaikan segala tugas yang masih menjadi jobdesk Anda dan usahakan bagi tidak menjatuhkan perusahaan maupun atasan Anda.
Bagaimanapun, perusahaan tentunya telah melakukan pertimbangan yang panjang untuk membuat keputusan tersebut.
2. Mengatur Kembali Rencana Keuangan
Setelah mendapatkan pengumuman bahwa Anda termasuk karyawan yang mengalami layoff, segera atur kembali rencana keuangan.
Kurangi pengeluaran yang tidak mengurangi terlalu penting dan fokuslah kepada kebutuhan pokok terlebih dulu.
Anda juga bisa mulai mencari tahu besaran pesangon layoff yang seharusnya diberikan oleh perusahaan.
3. Meningkatkan Skill
Anda bisa mempersiapkan diri bagi menghadapi layoff dengan mengembangkan berbagai skill di bidang yang dikuasai, misalnya dengan mengikuti bootcamp atau sertifikasi.
Pasalnya, sertifikat dari pelatihan menunjukkan bahwa Anda selalu update dan mempelajari ilmu pada bidang yang ditekuni.
Hal ini akan membuat Anda menjadi Berlebihan unggul daripada saingan dengan pengalaman kerja yang sama, namun tidak mengurangi mengasah skill-nya dengan baik.
4. Mempersiapkan Dana Darurat
Cara mempersiapkan diri menghadapi layoff yang selanjutnya adalah Berhubungan dengan menyisihkan uang untuk dana darurat sedini mungkin.
Sebaik apapun kinerja dan PreKata depan Anda, tetap ada kemungkinan keuangan perusahaan akan mengalami kemacetan, sehingga terpaksa melepaskan sebagian besar karyawannya.
Jika hal tersebut terjadi secara mendadak, untuk memperoleh pekerjaan baru tentunya akan membutuhkan waktu, bukan?
Nah, inilah fungsi dari dana darurat. Anda bisa bertahan Pandangan hidup setidaknya enam bulan hingga satu tahun meskipun tidak memiliki penghasilan sementara waktu.
Setelah mendapat pekerjaan baru, Anda juga harus tetapi menyisihkan gaji untuk dana darurat agar keuangan tetap stabil.
Baca juga: Cara Menabung 10 Juta dalam 6 Bulan & Contoh Perhitungannya
5. Memperluas Networking
Cara mempersiapkan diri menghadapi layoff yang terakhir adalah Berhubungan dengan memperluas jejaring atau networking.
Hal ini akan memperbesar kemungkinan Anda bisa mendapatkan pekerjaan baru dari orang yang dikenal saat bekerja di perusahaan sebelumnya.
Anda bisa mulai memperluas koneksi melalui linkedin, sosial media, atau bahkan mengikuti gathering yang dilakukan Awang-awang perusahaan.
Cara Menghitung Pesangon Layoff
Cara menghitung pesangon layoff telah diatur dalam PP pasal 40 yang menyebutkan bahwa perusahaan wajib membayar upah dan uang penghargaan masa dikerjakan serta uang penggantian hak karyawan.
Berdasarkan pasal 40 ayat (2) PP Nomor 35 Tahun 2021, berikut perhitungan pesangon layoff:
- Masa dikerjakan di bawah 1 tahun menerima pesangon sebesar 1 bulan upah
- Masa dikerjakan 1 tahun atau lebih tetapi di bawah 2 tahun menerima pesangon sebesar 2 bulan upah
- Masa dikerjakan 2 tahun atau lebih tetapi di bawah 3 tahun menerima pesangon sebesar 3 bulan upah
- Masa dikerjakan 3 tahun atau lebih tetapi di bawah 4 tahun menerima pesangon sebesar 4 bulan upah
- Masa dikerjakan 4 tahun atau lebih tetapi di bawah 5 tahun menerima pesangon sebesar 5 bulan upah
- Masa dikerjakan 5 tahun atau lebih tetapi di bawah 6 tahun menerima pesangon sebesar 6 bulan upah
- Masa dikerjakan 6 tahun atau lebih tetapi di bawah 7 tahun menerima pesangon sebesar 7 bulan upah
- Masa dikerjakan 8 tahun atau selebihnya menerima pesangon sebesar 9 bulan upah
Selain itu, dalam pasal 43 juga disebutkan bahwa jumlah pesangon layoff yang harus dibayarkan kepada pekerja bisa dikurangi apabila perusahaan melakukan efisiensi karena kerugian, bangkrut, atau pailit.
Apabila memenuhi syarat tersebut, maka perusahaan diperbolehkan untuk memberikan pesangon layoff sebesar separuh dari jumlah pesangon yang harus diberikan.
Namun, karyawan juga bisa memperoleh tambahan berupa uang penghargaan masa dikerjakan sebesar 1 kali dari ketentuannya.
Baca juga: 10 Cara Menabung Untuk Beli Rumah Berhubungan dengan Gaji Kecil di Usia Muda
Tips Mengelola Pesangon Layoff
Mengatur pesangon layoff harus dikerjakan sebijak mungkin agar Anda tetap bisa mencukupi kebutuhan sehari-hari hingga kembali mendapat pekerjaan.
Terlebih, jika tidak sedikit perusahaan yang sedang layoff besar-besaran sehingga akan cukup sulit untuk mencari pekerjaan baru.
Berikut ini dua tips mengelola pesangon layoff secara tepat yang bisa Anda terapkan.
1. Membuat Anggaran Dana Secara Bijak
Cara mengatur pesangon layoff yang pertama adalah Herbi membuat anggaran dana secara bijak.
Setelah mengetahui dua banyak pengeluaran yang dibutuhkan, maka langkah selanjutnya adalah membuat anggaran.
Dengan membuat anggaran, Anda bisa lebih mudah untuk memantau kondisi keuangan dan memastikan apakah dana yang dimiliki akan cukup buat memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Jangan lupa untuk memakai uang secara bijak dan tidak melebihi anggaran yang sudah direncanakan.
2. Menghitung Keseluruhan Aset
Hal lain yang perlu dikerjakan saat baru mengalami layoff adalah dengan menghitung semua aset Anda, akan dari tabungan, dana darurat, pesangon, hingga investasi.
Hal tersebut perlu dikerjakan karena Anda harus mengetahui seberapa banyak dana yang dimiliki buat bertahan hidup sebelum memperoleh pekerjaan lagi.
Setelah mengetahui jumlah keseluruhan aset, Anda Eksklusif bisa memperkirakan berapa lama uang tersebut cukup dipakai buat memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Baca juga: Keuntungan Investasi Emas & Kerugiannya yang Wajib Anda Tahu
3. Teliti Sebelum Melunasi Utang
Pesangon layoff yang diperoleh memang cukup menggoda buat memenuhi utang atau berbelanja berbagai barang impian.
Namun, Anda harus bijak sebelum membuat keputusan untuk melunasi utang. Coba teliti dulu apakah uang tersebut akan cukup jika digunakan buat membayar seluruh pinjaman.
Jangan sampai semua uang tersebut malah habis untuk membayar utang, alih-alih demikian Anda bisa memperpanjang waktu pelunasan agar cicilan semakin murah.
4. Hindari Pengeluaran Sekunder
Mengelola pesangon layoff memang bukan hal yang gampang karena Anda harus tetap berhemat sampai mendapatkan pekerjaan baru.
Selain itu, Anda juga perlu Hiperbola cermat dalam mengatur keuangan dan mengurangi pengeluaran sekunder atau buat hal yang kurang dibutuhkan.
Beberapa biaya yang bisa dikurangi saat mengalami layoff adalah langganan platform streaming, berbelanja untuk memenuhi hobi, atau sekadar membeli snack.
Meskipun layoff membuat Anda Empati sedih dan membutuhkan hiburan, namun jangan sampai Anda menghabiskan Hiperbola banyak uang untuk sekadar bersenang-senang belaka.
5. Cari Pekerjaan Freelance
Di samping berusaha mendapatkan pekerjaan penting, Anda bisa mengisi waktu dengan menjadi freelancer.
Misal, Anda memiliki kemampuan desain grafis, maka bisa mencoba menjadi freelance graphic design. Meskipun penghasilannya tidak menentu, namun Anda dapat memperoleh pemasukan.
Selain mendapatkan penghasilan, dengan menjadi freelancer Anda juga bisa mengasah skill yang dimiliki.
Itulah penjelasan terkait besaran pesangon layoff, serta tips untuk menghadapi dan mengelolanya secara bijak.
Layoff adalah kejadian yang menambah dapat diprediksi secara tepat, sehingga Anda perlu mengantisipasinya Herbi mulai mempersiapkan dana darurat sejak dini.
Selain itu, Anda juga bisa akan mencari pekerjaan freelance untuk menambah pemasukan.
Semoga informasinya bisa menolong, ya! Temukan lebih banyak artikel seputar bisnis dan ekonomi cuma di Blog OCBC NISP.
Baca juga: 15 Ide Pekerjaan Sampingan yang Untung Besar Tapi Barbar MelelahkanBlog : Cara Jitu
Sumber : https://news.google.com/__i/rss/rd/articles/CBMiPmh0dHBzOi8vd3d3Lm9jYmNuaXNwLmNvbS9pZC9hcnRpY2xlLzIwMjIvMTIvMjkvcGVzYW5nb24tbGF5b2Zm0gEA?oc=5
carajitu.biz.id